Wednesday, November 01, 2006

Mudik-Ikatan silaturahmi yang tidak tertahankan


Meskipun harus menunggu berjam-jam menunggu keterlambatan kereta yang akan berangkat ke kampung halaman, bahkan sampai 4 jam sebelum jadwal keberangkatan kita siap menunggu. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi ternyata tidak cukup menghapus rindu terhadap kampung halaman. 3G sebagai generasi ketiga dari bidang tekhnologi informasi dan komunikasi telah mempermudah komunikasi dengan teleconference, masih dirasakan kurang afdol bagi para sebagian orang, sehingga kita dapat mengatakan bahwa mudik merupakan tindakan irasional seseorang.

Islam merupakan agama terbesar yang dianut oleh penduduk di Indonesia. Moment yang sering digunakan sebagai acara mudik adalah hari raya Idul fitri sebagai hari besar umat Islam. Makna Idul fitri adalah kembali fitrah setelah satu bulan mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam perspektif vertikal. Idul Fitri dijadikan moment penting dalam bersilaturahmi yang selama ini mungkin agak terganggu karena kesibukan masing-masing. Idul fitri juga banyak dimaknai sebagai "pesta makan", "pesta pakaian baru". Kita bersedih apabila ketika hari raya tidak punya gaji ke-13 bagi PNS dan pegawai swasta, akan tetapi lebih bersedih apabila sebuah keluarga tidak memiliki "kue lebaran" dan "baju baru" bagi anak-anaknya. Pemaknaan yang salah seperti ini banyak sekali mengganggu pemikiran penduduk di Indonesia. to be continued...